![]() |
Susno Duadji dalam Youtube |
Jakarta – Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji, mengkritik kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono yang dianggap lamban menangani kasus pemasangan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten.
Susno menyoroti pernyataan Menteri Trenggono yang mengaku baru mengetahui keberadaan pagar tersebut. Ia menilai, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas wilayah laut, KKP seharusnya segera menyadari adanya aktivitas ilegal bahkan sejak satu batang bambu ditancapkan.
“Pagar 30,16 kilometer dia nggak tahu, mestinya laut itu urusan dia. Jangankan puluhan kilometer, satu bambu tertancap di laut pun dia harus tahu. Kalau saya jadi presiden, sudah saya copot langsung,” tegas Susno melalui saluran YouTube-nya, seperti dikutip Jumat (24/1/2025).
Susno juga mengkritik langkah Menteri Trenggono yang sempat meminta TNI AL menunda pencabutan pagar laut dengan alasan barang bukti. Menurutnya, dalih tersebut tidak masuk akal karena cukup dengan menyisakan sebagian kecil pagar dan rekaman dokumentasi untuk keperluan penyelidikan.
“Barang bukti tidak perlu sampai 30 kilometer, cukup satu meter saja disisakan. Saya yakin rekaman kamera sudah banyak,” ujarnya.
Terkait pencarian pelaku pemasangan pagar laut, Susno menilai hal itu tidak seharusnya menjadi tugas yang sulit bagi KKP. Ia menuding adanya indikasi keengganan untuk segera menyelesaikan masalah ini.
“Cari pelakunya gampang, bahkan level polsek saja bisa. Kalau menteri ini mengulur waktu, nanti akan terlihat siapa yang sebenarnya dilindungi,” katanya.
Meski melontarkan kritik keras kepada Menteri Trenggono, Susno memberikan apresiasi kepada TNI AL yang akhirnya bertindak dengan merobohkan pagar laut tersebut, meskipun ia menilai langkah itu terlambat.
“Saya apresiasi TNI AL, meski terlambat. Tapi mungkin mereka menunggu arahan dari pihak berwenang, yaitu menteri. Sayangnya, menteri ini tidak sigap,” tutup Susno.
Red